Kamis, 09 September 2010

M A A F

Bagaimana aku melukiskan maaf, bila kanvas hati enggan kau buka...
Bagaimana aku mendekati rindu, bila sedetik ku temui kau berubah arah...
Cahaya demi cahaya aku kirimkan mengawali senja...
Untuk membuka selimut gelap duka dan marahmu...
Hanya setetes embun mengalir setiap shubuh...
Untuk melubangi hatimu yg berubah membatu...

Bagaimana bisa ku dendangkan maaf, bila partitur cinta sudah terkoyak...
Bagaimana pula aku kuasa berteriak rindu, bila kau bungkam mulut jiwa dg benci yg lebam membiru...

Setangkai demi setangkai aku letakan mawar maaf di lantai yg berdindingkan tembok perih...
Dapatkah aku merengkuh kau kembali berseri apabila ku turuti maumu di tinggal sendiri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar